Jumat, 18 Juni 2010

BO to the KEK ~ BOKEK!

Bokek! And it's just the 18th of the month! *big sigh*
Masih 7 hari lagi menunggu pundi-pundi tabungan terisi kembali, rasanya lama banget ya? 
Yep Gue lagi bokek, not literally sih, masih ada tabungan yang bisa dikorek-korek. Tapi kalau tabungan dikorek terus setiap bulannya kapan ya gue bisa ngumpulin dana darurat yang kata Mrs Financial Planner - sering on air di radio- harus disiapin setidaknya enam kali pengeluaran bulanan? kapan juga juga punya dana liburan yang bisa dipake buat keliling eropa? Trus kapan juga impian gue buat beli rumah sendiri bakalan tercapai?
Talking about spending, kayaknya memang benar ya kalo spending itu tergantung dari life style kita, and our life style's changing depend on the earnings! I still remember, when I was still an unemployment, and was counting on the monthly ransome my mother gave me! Ya ampoon.. itu 750 ribu cukup aja gitu buat bayar fitnes dan bersenang-senang di akhir pekan! Makan dan tempat tinggal kan otomatis masih gratis karena nebeng orang tua. Terus pas dapet kerjaan dan masih masa percobaan which is paid with honor 'percobaan'  juga! Tapi dengan honor yang ngga seberapa itu masih bisa diatur lah biar gue dah bisa ngekos, bayar makan, transport, sama sedikit bersenang-senang! Terkadang masih kerasa ga cukup sih, dan ujung-ujungnya nodong nyokap minta injeksi! Tapi sekarang... dengan gaji yang udah hampir dua kali lipat honor percobaan itu *bukan mau nyombong* masa masih ga cukup dan bisa bokek gini sih? There must be something  wrong with my wallet management! hi hi hi
Kalau dirinci-rinci, spending gue yang fixed ga banyak-banyak amat sebenernya! Harga kosan termasuk sedanglah, untuk kamar ber-AC di tengah Jakarta Pusat dengan fasilitas cuci baju dan air panas. Pengeluaran tetap lainnya, Fitnes due! Hmm... I must admit, untuk yang satu ini, gue bayar agak kemahalan, tapi I like the club, and I still think the cost worth the benefit! Jadi ya sudahlah ya. Others spending adalah perawatan tubuh. Mau gimana lagi dong? Muka gue maunya dirawat dengan perawatan mahal kalo ngga jerawatan. Terus keringat gue juga kan ngga mengeluarkan aroma sandalwood atau musk! Jadi ya mau ngga mau mesti dipakein lotion, deodorant dan eau de parfume biar tetap wangi. he he.. Mana belakangan rambut agak rontok gara-gara shampoonya ga cocok lagi. huh.. Dateng temen gue, malah pake nyaranin beli shampoo kerastase yang harganya aja bikin gue mikir 5 kali buat belinya! *tapi masih dipikir which mean mungkin akan dibeli juga*. Hal lain yang cukup menguras kantong gue ya belanja makanan! Kalau abis gajian nih, maunya nongkrong-nongkrong di yoghurt booth, atau ngga di tempat yang jualan kopi dengan harga selangit itu! Belum lagi belanja camilan-camilan kecil -habis dimakan sehari dua hari- sampe 50 ribuan. Ya gitu deh, belanja-belanja ngga penting!  Kalau kata temen gue, gaya hidup yang Hedon!!
Iya juga sih, gimana ga bokek kalau gaya hidup sok mewah-mewahan kaya gini. Mungkin saatnya di re think lagi nih pengeluaran-pengeluaran gue! Biar ga kejadian bokek di tengah bulan kayak gini lagi...

Julian, mau nodong Nyokap ahh...   

Rabu, 16 Juni 2010

Mystical Djokdja

There was a long weekend holiday at the end of last May! It was the last long weekend for this year, so I was thinking that I must used this time for a little refreshing. Some of my office mates planned to go to Singapore. I've never been to Singapore, and of course would love too. Unfortunately my wallet won't allowed me! ha ha Jadi, budget uang liburan yang udah disimpen dari awal tahun cuma cukup buat liburan domestik. Moreover, I got an offer from my buddy to come to Jogja where he stayed. Bebas transport dan penginepan deh! begitu tawarannya. Ya udah! It's decided then, Djokdja here I came!
The last time I went to Djokdja was such a long time ago! Back when I was still on elementary school. I remembered that I have visited Borobudur temple. And those memories were fading away anyway! So, I was kinda excited, yet worried at the same time. Truth is, I've never traveled for a vacation alone, not to mention to a place where I am not really familiar with. I used the Argo Dwipangga train to reached Djokdja! Quite a long journey, about 8 hours. To my surprised, the train was comfortable, I like it. When I arrived, my friend already picked me up! So, this is Djokdja, I said! Kotanya cukup kecil ya, tapi ternyata jalan-jalannya itu quite confusing. Mirip Bandung, dimana jalan-jalan banyak satu arah dan serupa penampakannya. 

Day 1 was kinda like an introduction, I only managed to go to Klaten to eat 'Bakmi Godog' and sipped a bowl of 'Wedang jahe'. Makanan dan minuman yang biasa saja sebenernya, tapi entah kenapa saat itu terasa nikmat sekali. 

Day 2 was amazilingly tiring! Early in the morning, gue dah siap-siap menuju Candi Prambanan! Tiket masuk Wisnus alias wisatawan nusantara seharga Rp. 15,000.00. Subhanallah... Candi satu ini bener2 megah, seksi, cantik sekali... It was a mystical experience for me, where I couldn't stop staring at the temple. I've never get bored! Amazing how this temple was build hundred years ago. Just by piling the stones one into others making a building that tall.Really a must be seen object! Sepulang dari candi, ada tukang jualan souvenir-souvenir gitu, tadinya udah males nanya karena takut dimahalin, tapi untung temen gue jago nawarnya! Candi-candian dari bahan logam apalah itu yang semula ditawarkan seharga 15ribu sebiji akhirnya berhasil didapatkan dengan hanya 10 ribu saja untuk 3 biji! satunya cuma 3 ribuan perak saja! Trus gue juga iseng beli craft becak-becakan seharga 10 ribu juga!A good deal lah menurut gue. 
Selepas dari Prambanan, kita lanjut ke Imogiri. Katanya disini ada makam raja-raja! Sekalian juga ingin nyicipin minuman sampah, 'wedang uwuh', yang katanya rasanya unik dan pernah masuk ke tipi! Well, memang benar sih sebutannya minuman sampah, karena selain warnanya yang merah, minuman ini juga dibuat dari macem2 daun-daunan kering yang dicampur jadi satu. Rasanya.. hmmm... anget khas wedang, ada wangi rempahnya juga, susah dideskripsikan sih, mesti dicoba sendiri saja! The cemetery itself, I must admit brought back some uneasy feeling! To reach the cemetery we must climb a berry berry long stairs. Menurut kuncen disitu, setiap orang yang menghitung anak tangganya pasti berbeda-beda! I was not counting, because I was concentrating to climb those hundred staircase. Capek! Setiba di atas, temen gue nanya mau foto-foto ngga? I look left and right, okay, there's no sign that taking picture was prohibited! But then, I questioned my self , do I really want to take a picture in cemetary? Jangan-jangan nanti ada yang ikutan berpose lagi. hiiiyy!! Perjalanan hari kedua dilanjutkan lagi ke pantai Parangtritis! Tadinya mau ke pantai Baron, atau pantai Krakal yang berdasarkan rekomendasi temen-temen lebih bagus. but my tourguide ga tau jalan kesana oi.. jadilah kita ke Parang tritis saja! Pantainya sih biasa aja, ga sebagus Anyer malah, tapi lumayan lah untuk bisa dapat feel vacation with sand, beach and sun! hi hi Apalagi abis main air dipantai, kita lanjut makan seafood di pinggir pantai! Komplitt deh!

Day 3 was the time for hunting hand fruits aka oleh-oleh! Sebelumnya kita sempetin sarapan Gudeg Yu Djum yang katanya terkenal banget, lumayan, I am not goin crazy about it, karena basically kurang suka dengan gudeg yang manis, kurang cocok di lidah gue tp I like the krecek! Lanjut dr sarapan, Gue singgah ke Malioboro, masuk ke beberapa toko batik! Lanjut lagi ke pasar Beringharjo! Sayangnya harga yang ditawarin lumayan mahal-mahal ya, mirip-mirip sama harga di Jakarta! Sebenernya bisa sih kalo mau gila-gilaan nawar, gue dapet kemeja batik 30rb, daster17rb, sama kain batik pesenan nyokap seharga 30rb! Cuma ya itu mesti gigih nawarnya! Otomatis ga banyak yang kebeli disini, secara temen gue udah mulai bete mukanya nemenin keliling hampir setengah pasar! ha ha! Siangnya masih disempetin jalan-jalan ke Keraton, alun-alun, sama Taman sari. Just taking picture here and there.

Ga kerasa, udah abis aja gitu long wikennya. Overall, I would say I am not regreting my decision to go to Djokdja! It's magical dan mystical.. and I would definitely visit you again soon! Masih ada Borobudur yang kelewat ga sempat dikunjungi karena waktunya mepet.. saving it for next time...Many thanks for my friend, Hendra, yang udah mau nemenin muter-muter Djokdja. Untung ada lo bro! he he  

Julian, Au Revoir Djokdja!!